Di negara tercinta kita Negara Republik Indonesia, mengenal kehidupan beragama dan penduduknya pun harus beragama. Gak boleh atheis ya? No, we are not, karena negara ini mengenal Tuhan dan dapat kita lihat dari dasar negara kita yaitu Pancasila, dimana sila pertama berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”. So, guys jadi apa nih yang dimaksud “ilmu tanpa agama itu buta sedangkan agama tanpa ilmu itu lumpuh”?
Let we see through the facts guys, nowadays we can see war dimana-mana, kita lihat Israel dengan Palestina berebut wilayah dengan perangnya yang tiada akhir, lalu kita lihat pro-kontra masyarakat dunia tentang adanya kloning manusia, kita pun juga tahu banyak teroris dimana-mana, right? Dan masih banyak lagi fakta-fakta yang menggegerkan dunia. Kira-kira kenapa ya bisa gitu? Those things happen because there is no balance between the religion and the science knowledge.
Agama mengajarkan kita untuk percaya atau beriman kepada Yang Maha-kuasa, percaya bahwa seluruh jagat raya adalah ciptaan Tuhan dan atas izin-Nya lah matahari, bumi, bulan dan planet-planet dapat berevolusi without any crush happen. Agama juga mengajarkan kita untuk berbuat baik terhadap sesama, mengikhlaskan semua kepada Tuhan, bersyukur dalam situasi apa pun,dan bersabar bila diberi cobaan. Namun, tanpa diimbangi dengan ilmu pengetahuan baik itu pengetahuan alam atau pun sosial, agama akan menjadi lumpuh. Bayangkan saja, para teroris yang membombardir pulau Bali beberapa tahun silam mengatas-namakan agamanya sebagai alasan untuk menghancurkan pulau seribu pura yang indah itu. Padahal, agama mengajarkan kita untuk menyelesaikan masalah dengan cara-cara bermusyawarah, mengajarkan kita untuk menghargai sesama manusia dan mengajarkan kita untuk memelihara bumi ini agar tetap lestari. That’s the point, kenapa ilmu pengetahuan dibutuhkan juga, hal tersebut untuk mengetahui apa yang kita punya dari alam kita and the reason why we should save our environment.
How about the science knowledge? Tentunya jaman sekarang kita mengenal berbagai macam gadget dong guys? Ini pertanda bahwa ilmu pengetahuan kita maju pesat! Kita gak perlu tuh repot-repot kirim surat untuk temen kita yang jauh, tinggal buka handphone, ada aplikasi twitter, facebook and the other social media kita bisa langsung berhubungan dengan orang yang kita tuju. Namun, seiring kemajuan pesat ini, para ilmuwan ingin mengembangkan ambisinya agar lebih hebat lagi. Seperti contoh pengkloningan manusia ya? Kloning ini adalah perkembangan dari ilmu pengetahuan untuk menciptakan bibit unggul, awalnya sih cuma buat hewan but the scientist wanna more than that! Mereka mencoba untuk melakukan kloning manusia agar manusia yang tercipta juga sebagai “bibit unggul”! Wah, tentu saja ini menimbulkan berbagai pro-kontra ya temen-temen? Kenapa? Karena kuasa Tuhan lah yang berhak mengatur apa dan bagaimana rupa dan sifat manusia, bukan hanya itu guys, tindakan ini dinilai banyak masyarakat dunia sebagai bentuk ke-tidak-syukuran terhadap apa yang telah diberikan Tuhan. Selain melewati batas-batas nilai keagamaan, kloning ini dapat mematikan sel-sel reproduksi pada manusia (kemandulan). Based on that case, kenapa kita sebaiknya mengimbangi ilmu pengetahuan dengan ilmu agama kita, bukan hanya melewati batas nilai-nilai ketuhanan namun juga dapat membahayakan kelestarian hidup manusia.
Jadi bagaimana pendapat kalian? –safira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar