Sore-sore hujan begini enaknya sambil nulis blog. Kadang kalau dalam suasana seperti ini tidak jarang orang malah flashback. Entah itu mantan pacar, kejadian di sekolah, atau yang lainnya. Ada yang menyenangkan, pun menjengkelkan sampai lagi-lagi sesak didada muncul. Apalagi kalau inget-inget orang yang sudah berbohong dengan kita. Jengkel? Pasti. Marah? Sangat.
Orang yang berbohong, terlebih untuk menutupi kesalahannya adalah yang terburuk menurut saya. Menutupi kebohongan satu dengan kebohongan lainnya, hingga kebohongannya berlipat ganda. Sayangnya, korban didalamnya kadang-kadang adalah kita. Dia yang berbohong seringkali tidak meninggalkan bukti, tidak bisa kita buktikan, walaupun melihatnya dengan mata kepala sendiri. Jadi bagaimana? Makin jengkel kan? Ya, saya pernah merasakannya. Alih-alih kita mengingatkannya untuk tidak berbohong, kita malah kena fitnah yang lain-lain.
Tapi ketahuilah bahwa dia yang berbohong bukan kewajibanmu untuk membuktikannya ia berbohong. Bahkan mungkin bukan kewajibanmu untuk mengingatkannya, karena berbohong adalah sesuatu yang hanya ia dan Tuhan yang tahu. Tidak, kamu bukan malaikat yang kewajibannya mencatat amal buruk dan baik seseorang. Maka biarkan dia berbohong, jangan ambil alih pekerjaan malaikat untukmu.
Seorang istri sibuk memeriksa telepon genggam suaminya, seorang pacar sibuk mengawasi pasangannya, stalking media sosial, menyadap suatu percakapan, khawatir berlebihan, bahkan ada yang mengundang reality show untuk membuktikan pasangannya selingkuh? Itu bukan ranahmu lagi kawan.
Kalau lah kamu curiga dengan seseorang, Tuhan adalah Yang Maha membolak balikkan hati manusia. Maka biarlah Tuhan yang akan membuktikannya padamu dan orang lain. Kalau lah kamu tahu dia berbohong dan sudah mengingatkan, cukup saja kamu jauhi dia. Tuhan mendengar dan melihat semuanya yang terjadi di dunia. Tugasmu hanyalah memperbaiki diri, berusaha menjadi yang lebih baik dari dirimu sebelumnya, biarkan saja tangan Tuhan yang bergerak.
• إِنَّ اللّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apapun yang mereka kerjakan.” (surat Al- Imron: 120)
• وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan di dalam hatinya. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” (QS Qaaf: 16)
• وَاللّهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
“Dan Allah Mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apapun yang kamu lahirkan.” (QS An Nahl: 19)
• وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
“Dan di sisi Allahlah kunci-kunci semua yang ghoib, tidak ada yang mengetahuinya selain Dialah Allah sendiri, dan Dia mengetahui apapun yang ada di daratan dan Dia mengetahui apapun yang ada di lautan dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dialah Allah mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak ada satu pun yang basah dan tak ada satu pun yang kering melainkan semua tertulis di lauh mahfudz, kitab yang nyata. “ (QS Al- An’am: 59)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar