Cinta Sebatas Kabar

Mencintai sudah pasti ingin berkabar. Namun apakah berkabar sudah pasti mencintai? Berkabar zaman now sepertinya sudah biasa, berkabar lewat media sosial tak ada sulitnya. Jikalau kamu memiliki kriteria pasangan yakni rajin berkabar, apakah kamu bisa pastikan dia yang berkabar adalah dia yang benar-benar tulus mencintai dan mendukung mimpi-mimpi besarmu? Belum tentu.

Berkabar saat ini tidak seistimewa dulu. Berkabar saat ini tak perlu menunggu pos datang ke rumah lalu cepat-cepat masuk ke dalam kamar untuk membaca yang dirinya kabarkan. Cinta sebatas kabar tak melihat gerak gerik ia bercerita secara utuh, tak bisa hirup aroma tubuhnya, dan tak bisa menjalin chemistry mengetahui sekiranya jawabannya meyakinkan atau tidak. Cinta seperti itu apakah bisa disebut cinta sejati?

Kini yang jauh terasa dekat, yang dekat terasa jauh. Mereka memiliki kesamaan, keduanya sama-sama semu. Tidakkah bertemu dan berbicara secara langsung itu lebih punya arti? Cukup dengan bertemu tanpa gangguan game online, cukup dengan olahraga bersama tanpa ada line masuk, cukup dengan duduk bersama belajar menikmati suasana wajah dan sekeliling membantu membuat diri menjadi lebih peka atau aware dengan apa yang sedang terjadi. Iya, yang sedang terjadi seperti telah sampai mana kamu melangkah, atau sejauh apa hubunganmu kini dengan orang sekitar, atau apakah hal yang kamu lakukan sudah benar, atau perlukah kita untuk mundur selangkah.

Berkabarlah dengan kabar yang nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar