Sahabat?

Voila! Terinspirasi sama pertanyaan di aku ask.fm dari anonim yang suruh aku mengurutkan prioritas antara keluarga, sahabat atau pacar. Pandanganku tentang keluarga, sahabat atau pacar mungkin sedikit berbeda dari yang lain. Kebanyakan orang bilang kalau sahabat itu adalah teman yang sangat dekat, yang selalu ada di saat senang maupun  sedih atau seseorang yang bisa menghibur, yang mengerti suasana hati kita. Kebanyakan orang juga berpikir kalau keluarga, sahabat dan pacar itu seperti "dijual terpisah", sahabat beda, pacar beda dan keluarga juga beda. 

Hari ke hari, aku makin dewasa, makin mengerti apa fungsinya kita hidup dan dengan apa kita memaknai hidup. Bertemu dengan orang baru setiap harinya, bertemu dengan si dia yang mendebarkan hati, bertemu dengan pembenci yang bersungut-sungut setiap hari, bertemu dengan pengagum yang  tidak henti-hentinya memuji dan banyak lagi lainnya. Mereka yang kita anggap cocok dengan kepribadian kita, satu visi dan misi, pastinya kita anggap sebagai teman, dan di dalam pertemanan ada lagi hubungan yang lebih spesial yang disebut sahabat. Aku pribadi menganggap sahabat ini seperti jodoh yang ditakdirkan Tuhan untuk kita. Rasa nyaman dan tenang saat berada di sisi sahabat bukanlah perasaan yang ada pada setiap orang yang kita temui setiap saat. Mirip seperti puzzle, sahabat itu harus "klik". 

Mereka yang menyebutnya "sahabat" biasanya hanya berpikir sementara, mereka menyebutnya sahabat karena selalu ada, selalu mendengarkan curahan hati mereka, selalu mendukung mereka saat kesusahan. Bukannya aku berprasangka buruk, tetapi ciri-ciri "selalu ada" untuk seseorang memberikan predikat "sahabat" itu menurutku terlalu umum. Kenapa? Sahabat itu dibuktikan bukan hanya karena "selalu ada" tapi juga kesetiaannya, kebaikannya, ketulusannya selama seumur hidup bersama kita. S e u m u r  h i d u p! untuk membuktikan dia adalah sahabat atau bukan. Saat kita masih SMA, kita seringkali menganggap teman satu geng kita adalah sahabat, but I think that's too soon to call them as bestfriend. 

Mereka mengganggap keluarga, sahabat dan pacar itu berbeda. Aku pribadi menganggap keluargaku sendiri seperti sahabatku, terutama mama dan papa, mereka pastinya sudah membuktikan hal-hal yang membuat aku percaya kalau mereka adalah sahabat terbaikku sampai saat ini, karena bukan hanya mereka "selalu ada" tapi mereka juga setia bertahan bersama saat keadaan keluarga menjadi sangat buruk, mengarahkanku ke jalan yang lurus, dan itu bukti dari sahabat yang baik. Begitu juga dengan pacar. Menurutku pacar adalah sahabat lawan jenis, sahabat yang aku harapkan akan setia seumur hidupku yang kelak akan menjadi keluargaku. Pacar, menurutku adalah seorang sahabat yang bukan cuma "cinta-cintaan" tapi juga harus menunjukkan kualitas persahabatan seperti yang dimiliki oleh keluargaku. Berbagi, saling mendukung, mendengarkan satu sama lainnya, dan kebaikan-kebaikan lain yang mencerminkan persahabatan. 

Jadi menurutku, sahabat adalah siapa saja yang tumbuh bersama-sama, berubah bersama-sama, belajar bersama-sama, tanpa kehilangan rasa "klik" walaupun didera berbagai macam cobaan, tetap merasa rindu walaupun didera jarak dan waktu yang sangat menyiksa, dan tetap bersama-sama berjuang maupun saling menghargai walaupun digiurkan kebahagiaan lain yang belum tentu sama indahnya.


Hakuna Matata

Me again! Seperti yang kamu tau, kita belajar bukan cuma dari buku atau pada lembaga formal saja kan? Setiap hari adalah belajar, setiap waktu yang kita jalani menghasilkan pengalaman yang bila kita "peka", kita dapat melihatnya sebagai pelajaran yang sangat berharga. Well, pelajaran yang aku dapatkan belakangan ini adalah soal mind control alias mengontrol pikiran kamu sendiri.

Banyak curhatan yang datang ke aku yang sebagian besar mereka worry tentang hal yang belum terjadi. Baik itu tentang ujian sekolah yang mereka jalani seminggu lagi, tentang masalah keluarga yang sangat rumit dan tentunya masalah menerka-nerka si dia yang tidak kunjung peka. Semua itu wajar, memikirkan hal yang akan terjadi sebagai antisipasi hal yang tidak diinginkan. Aku sendiri juga sering terlalu overthinking, memikirkan detail masalah yang bahkan belum terjadi. Tapi ternyata ini berdampak sangat buruk bagi kita sendiri. Memikirkan terlalu dalam hal yang belum terjadi yang tidak kita inginkan malah membuat kita tersugesti dan terdorong untuk melakukan kekacauan tersebut. 

Contohnya saja ketika kita menjalani ujian dan kita terus merasa kita tidak cukup baik untuk mengerjakan sendiri ujian tersebut. Hal tersebut malah akan membuat diri kamu sendiri menyerah dan tidak lagi berusaha untuk belajar. Lalu kamu bisa menebak apa hal yang terjadi berikutnya kan? Keesokan harinya kamu hanya menyontek jawaban teman dengan panik. Pikiran-pikiran buruk tersebut tidak hanya berpengaruh saat kamu menjalani ujian saja, namun juga dapat menurunkan prestasi kamu dalam bidang apa pun karena kamu menganggap tidak bisa melakukan dan mencapai apa yang kamu inginkan, akibatnya daya juang yang kamu punya sangat rendah. Apa sebutan untuk orang berdaya juang rendah? P e c u n d a n g.

Siapa yang mau sih jadi pecundang? Lalu kenapa kita harus berpikiran minder atau negative thinking sebelum melakukan sesuatu? Mulailah berpikiran positif. Bagaimana sih cara berpikir positif? 
1. Berusaha sekuat tenaga
2. Sabar sampai usahamu "terjawab"
3. Ikhlas pada apa yang sudah kamu usahakan
Setiap hari adalah tantangan bagi semua orang. Berusahalah dengan cara persiapkan semua dengan sebaik-baiknya, lalu ketika menjalaninya sabarlah seberapa pun susahnya, dan ikhlas menerima hasil yang telah kamu usahakan tadi. Kalau kamu berpikiran negatif sebelum menjalaninya, bagaimana kamu akan menang setiap hari?


Be Brave!

"Be brave Professor, be brave like my mother, otherwise you disgrace her, otherwise she died for nothing, otherwise the bowl will remain empty, forever" -Harry Potter and the Half Blood Prince.

Berani. Bukan hanya perkara kamu "speak up" dimuka umum, bukan hanya tentang kamu melawan dia yang menginjakmu, bukan cuma berlari ditengah keramaian dengan bertelanjang dada. Berani, lebih kepada membuka diri dan mengetahui ketakutan yang ada pada diri kita.

Semua orang punya ketakutan masing-masing. Ketakutan yang paling mendalam, seperti takut mengecewakan orang lain, merasa selalu sendiri dan tidak ada yang peduli, takut ditolak oleh masyarakat, takut menerima kenyataan bahwa hidup tidak selalu indah seperti dongeng, takut merelakan yang lebih baik direlakan, dan ketakutan lain yang menyita waktu dan perhatian kamu berhari-hari bahkan bertahun-tahun. Rasanya tidak mampu bangkit. Rasanya semua terhenti. Hanya dengan satu kegagalan yang kita dambakan keberhasilannya kita dapat begitu terpuruknya dan seperti terperangkap dalam suatu penjara tanpa jendela. 

Kegagalan dalam hidup seperti gagal mempertahankan suatu hubungan, gagal mencapai sesuatu yang kita sangat idamkan seperti cita-cita, atau gagal membahagiakan orang tua dan guru-guru, sebenarnya adalah hal yang sangat wajar. Naif bila orang bilang "ayolah move on aja kok repot sih?", tapi kenyataannya itulah yang harus dilakukan. Mengambil langkah yang "berani" adalah langkah awal untuk move on atau melanjutkan hidup. Berani menerima kenyataan, berani menerima kegagalan, berani menerima sakit hati, lalu berikutnya berani menyusun rencana, berani untuk berdisiplin, berani untuk memperbaiki kesalahan, berani untuk memulai langkah yang baru. 

Berani juga pendorong bagi pikiran kita untuk membayangkan hal-hal positif dan tak jarang menimbulkan ide-ide baru yang membuat kita semakin sukses. Bagaimana caranya untuk berani? Keluar dari zona nyaman kamu. Awalnya aku sendiri belum terlalu mengerti apa itu "zona nyaman". Zona nyaman seseorang berbeda-beda, tapi akarnya sama, yaitu m a l a s. Yap, malas! Kita nyaman karena kita malas untuk berubah kan? Contohnya saja, ketika kita nyaman dan asyik tidur-tiduran, hal itu membuat kita nyaman karena kita malas bergerak. Begitu juga dengan berani, untuk menjadi pemberani kamu hanya perlu tidak malas atau berdisiplin pada segala yang kamu lakukan. Di artikel sebelumnya sudah disinggung tentang bagaimana orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Dengan keberanian yang dimulai dari disiplin, kita dapat memiliki peluang yang sama suksesnya dengan orang yang memilki kemampuan lebih bahkan superior dari kita. Bukan masalah bakat apa yang kita punya, tapi pilihan apa yang kita ambil pada bakat kita bukan? Kita memilih berani mengeksplor diri atau memilih hanya pada zona nyaman saja? 

Jadi:
Bila kamu sedang sakit hati sekarang, beranilah menerima kenyataan, hapus airmata, lalu buatlah rencana-rencana indah untuk move on.
Bila kamu sedang kecewa karena gagal pada studi, beranilah menerima kesalahan, tegakkan badanmu, lalu mulailah disiplin untuk move on.
Bila kamu sedang ketakutan akan apa yang terjadi dimasa depan, beranilah bermimpi lebih tinggi dan indah, lalu segeralah bertindak supaya mimpimu tercapai.

You are Spesial

Kamu tidak harus menjadi lebih baik dari orang lain. 

Eh tunggu deh, memangnya kenapa? Bukannya kalau kita mau menang kita harus lebih baik dari orang lain? Bukannya kalau kita mau ranking kita harus lebih pintar dari semua teman kita dikelas? Bukannya kalau kita mau lulus SBMPTN kita harus bisa lebih menguasai pelajaran yang diujikan dari pada siswa sekolah lain? Bukannya kalau kita mau menang lomba renang kita harus bisa menahan nafas lebih dari peserta lain? 

Sebagaimana kamu tau, didunia tidak ada satu spesies pun yang sama persis diciptakan oleh Tuhan. Dengan kemampuan dan keragaman fisik yang berbeda akhirnya menentukan kita pada peranan yang berbeda pula. Mengapa orang di Afrika berkulit hitam? Itu membantu agar ketahanan fisiknya terhadap sinar matahari lebih kuat dibanding orang kulit putih apalagi albino. Mengapa penyandang tuna netra memiliki indera penciuman dan pendengaran yang lebih tajam? Karena membantunya untuk merasakan atau merespon apa yang seharusnya dilakukan semisal ada sesuatu yang membahayakan dan lain-lain. Jadi dari contoh tersebut, Tuhan sudah menciptakan kita kelebihan dan kekurangan tanpa ada ketidakadilan sedikit pun. Kita sudah memiliki "alat" yang dibawa sedari lahir menuju kesuksesan kita masing-masing. 

Jadi, apa hubungannya dengan kalimat pertama yang aku maksud? Well, sampai kapan kamu akan terus berusaha lebih baik dari orang lain? Sementara kamu dan orang lain diciptakan dengan "takaran" yang berbeda-beda kan? Sementara diatas orang pintar masih ada orang yang cerdas lalu masih ada orang yang jenius lalu masih ada orang yang brilian? Dan definisi pintar, cerdas serta jenius akan bertambah setiap harinya karena kamu terus menerus ingin lebih pintar dari orang lain. Atau, kamu ingin lebih cantik dari orang lain? Kamu ingin memperbaiki hidungmu yang terlihat tidak simetris atau menambah sedikit "isi" pada pinggulmu agar lebih terlihat menarik? Sampai kapan penjelasan cantikmu akan terpenuhi bila kamu ingin lebih dan lebih cantik lagi?

Bersyukur. 
Jika kamu tidak cantik seperti model-model ibu kota, setidaknya cobalah merawat dan membersihkan diri.
Jika kamu pintar namun tidak secerdas temanmu, setidaknya cobalah tetap belajar dan kuasai 1 materi saja.
Jika kamu kurang lihai berbicara didepan umum, setidaknya cobalah bergaul dan tetap berlatih bicara lugas.
Jika kamu tidak sekuat lawan atletmu, setidaknya cobalah tetap gigih berlari dan memanaskan ototmu.

Diatas langit masih ada langit. Kamu hanya perlu menjadi yang terbaik atas dirimu sendiri, bukan yang lebih baik dari orang lain. Jangan sekali-kali membandingkan apa yang mampu dilakukan orang lain dengan apa yang mampu dilakukan dirimu sendiri. Musuh terbesar kamu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. Menjadi sebaik-baiknya dirimu adalah hadiah dari Tuhan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Jangan menyerah, karena dengan sabar dan tetap berlaku baik, ada hadiah yang menanti. Jangan cepat puas, karena sabar bukan hanya pada sakit atau letih, tapi bagaimana mempertahankan kemenangan tanpa terlihat arogan dimata orang lain juga Tuhan. Memang tidak mudah, tapi begitu caranya. Karena kamu sempurna sebab ketidaksempurnaanmu. Karena kamu spesial, kamu tidak perlu melihat kelebihan yang mereka miliki.

Dearest IPA 2


Gak ngerti lagi gimana ngungkapinnya. Sebagian orang malem ini mungkin bakal belajar buat UN, tapi aku malah terjebak nostalgia disini. Iya, terjebak nostalgia sama IPA 2 a.k.a Second Science. Mungkin ini lebay, alay atau apalah terserah. Gak bakal ngira sampe sesayang ini, sama kelas IPA 2. Bahkan sempat gak percaya kalo masa SMA itu masa yang paling indah. IPA 2 gak sempurna, tapi karena gak sempurna itu aku sayang banget sama kelas ini. 


Awalnya aku butuh banyak adaptasi sama kelas ini. Secara kelas X, kita terbagi jadi X.2 sama X.3. Sebagai kelas X.3, aku gak terbiasa sama kebiasaan kelas X.2. Jujur aja aku sempat kaget karena banyak anak eksis tiba-tiba ada dikelasku hahaha (if you know what I mean). Aku pikir mereka akan egois, mau menang sendiri, arogan dan sebagainya. Enggak, ternyata enggak. Malah karena di IPA 2 jenisnya berbeda-beda, aku jadi belajar untuk gak terlalu emosional (dulu kelas sepuluh suka sensi berlebihan), lebih caring, lebih mau ngerti kalo sebenernya mereka baik dengan cara mereka sendiri. Aku juga jadi bisa tau kalau yang menurut kita bener belum tentu bagi mereka bener dan sebaliknya, that's why kita musti musyawarah. 


Mungkin aku gak pernah nunjukin setiap hari kalau aku sayang IPA 2. Mungkin aku gak pernah ngasi contekan dari 1 sampai 40 pas ujian pemantapan atau try out. Aku cuma bisa bantu IPA 2 dengan ngasitau info yang menurutku berguna untuk mereka, entah itu info untuk masuk perguruan tinggi, info test praktek, atau aku bisa bantu IPA 2 untuk ngerti satu materi yang gak dimengerti (kalau aku ngerti juga materinya). Aku mungkin gak bisa ngasi IPA 2 surat bolos untuk jam-jam kosong, tapi percayalah IPA 2, sebenernya aku sering ngibulin guru supaya gak jadi ulangan hari itu dengan berbagai macam alasan lewat sms atau line, dan sebentar lagi kita masing-masingnya bakal pisah :')


Aku sayang banget sama kalian. Sayang. Banget. Dimana lagi ketemu nerd kaya kamu (Fio, Okta, Nia, Deva, Agas, Kumara, Fenny, Dika) yang selalu bisa diajak diskusi masalah pelajaran? Dimana lagi ketemu pelawak stand up comedy kaya kamu (Ghea, Maharta, Agustio, Kartika, Alpin, Melia) yang selalu bikin aku ketawa pas dahiku lagi berkerut karna matematika? Dimana lagi cari cewe dan cowo rempong kaya kamu (Mirah, Nadya, Mia, Gek Vera, Handoyo, Angga Batu, Endang, Ema, Enex) yang selalu touch up tiap istirahat pake bedak sama liptint? Dimana lagi cari musisi dan satria bergitar dan pinter acting kaya kamu (Agi, Bintang, Rama, Aris, Marcel, Ace) yang selalu bikin galau aku tiap nyanyi lagu Dekat Dihati? Dimana lagi ketemu gossiper kaya kamu (Habibah, Puput, Esa, Evita, Wiwik, Kiky, Luhde) yang tiba-tiba teriak karena ada gossip seru? Dimana lagi ketemu cowo-cowo macho kaya kamu (Anggara, Bayu, Jaya) yang sukanya jailin Maharta tiap istirahat? Dimana lagi ketemu orang yang selalu mau aku tangisin tiap ada masalah kaya kamu (Anisa)?. Cuma kalian, cuma kalian yang aneh bin ajaib yang bisa bikin aku kesel, ketawa, sedih, terharu. 

Doaku buat kita semua, semoga kita bisa lulus dan lolos sama-sama dengan nilai yang pastinya memuaskan. Semoga nanti aku bisa liat kalian termasuk aku juga, sama-sama jadi orang sukses. SEMANGAT YA BUAT IPA 2! HARUS BISA!

Uji Protein

Uji Biuret

Tujuan :
Untuk menunjukkan adanya ikatan peptida pada suatu zat.
Teori :
Pada zat (makanan) yang mengandung protein, bila bereaksi dengan biuret ia akan berubah warna menjadi merah muda sampai keunguan.
Alat dan bahan :
1. Putih telur : air = 1 : 1
2. Larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4)
3. Larutan natrium hidroksida (NaOH)
4. Tabung reaksi
5. Gelas ukur
6. Pipet tetes
Cara kerja :
1. Masukkan larutan putih telur 1 mL dari gelas ukur ke tabung reaksi
2. Teteskan larutan CuSO4 sebanyak 2 sampai 3 tetes
3. Tambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M kedalam tabung reaksi tersebut
4. Amati perubahan warna


Uji Xantoproteat

Tujuan :
Untuk menunjukkan adanya gugus fenil (cincin benzena).
Teori :
Bila protein yang mengandung cincin benzena dipanaskan dengan asam nitrat pekat (HNO3), maka akan terbentuk warna putih menjadi kuning. Setelah itu akan berubah warna menjadi kuning tua atau jingga apabila dicampur dengan larutan NaOH.
Alat dan bahan :
1. Putih telur : air = 1:1
2. Larutan asam nitrat (HNO3)
3. Larutan natrium hidroksida (NaOH)
4. Pipet tetes
5. Gelas ukur
6. Tabung reaksi
7. Gelas kimia
8. Pembakar spiritus
9. Kaki 3
10. Penjepit
Cara kerja :
1. Masukkan 1 mL larutan putih telur kedalam tabung reaksi dari gelas ukur.
2. Tambahkan 2-3 tetes larutan asam nitrat (HNO3), lalu panaskan pada pembakar spiritus.
3. Dinginkan larutan tersebut pada gelas kimia yang berisi air biasa, sambil mengamati perubahan warna.
4. Setelah dingin, tambahkan larutan NaOH tetes demi tetes hingga berlebih.
5. Amati lagi perubahan warnanya.


Uji Timbal Asetat 

Tujuan :
Untuk membuktikan adanya unsur belerang pada protein.
Teori :
Bila protein mengandung belerang didalamnya maka akan terbentuk endapan hitam pada kertas saring.
Alat dan bahan :
1. Putih telur : air = 1:1
2. Larutan timbal (II) asetat
3. Larutan NaOH
4. Larutan asam asetat (CH3COOH)
5. Tabung reaksi
6. Gelas kimia
7. Penjepit
8. Kaki 3
9. Pembakar spiritus
10. Gelas ukur
11. Kertas saring
Cara Kerja :
1. Campurkan 1 mL NaOH dan 1 mL larutan putih telur lalu panaskan
2. Dinginkan dengan memasukkan campuran tersebut ke dalam gelas kimia berisi air
3. Setelah dingin, campurkan 2 mL asam asetat kedalamnya
4. Tutup tabung dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan timbal (II) asetat
5. Panaskan lagi tabung tersebut, lalu amati perubahan pada kertas saring


Keterangan pada Molymod

Keterangan warna bola :
1. Putih : Hidrogen ( 1 lubang )
2. Hitam : Karbon ( 4 lubang )
3. Merah : Oksigen ( 2 lubang )
4. Hijau : Halogen ( 1 lubang )
5. Biru : Nitrogen ( 3 lubang )
6. Kuning : Sulfur ( 2 lubang )

Keterangan pada tangkai :
1. Medium grey stick : ikatan kovalen tunggal
2. Long flexible grey stick : ikatan kovalen rangkap
3. Short white stick : ikatan C dan H

Uji Nyala




Tujuan :
Mengenal sifat logam alkali dan alkali tanah, meliputi warna nyala dalam api dan sifat kimia
Teori :
Ciri khas dari logam alkali dan alkali tanah adalah reaktivitasnya yang besar dan umumnya dapat larut dengan mudah dalam air membentuk basa kuat. Larutannya dapat dikenal reaksi nyala dan memberikan warna nyala yang khas.
Pada golongan alkali:
-Litium (Li) : merah
-Natrium (Na) : kuning 
-Kalium (K) : ungu
-Rubidium (Rb) : merah
-Cesium (Cs) : biru
Pada golongan alkali tanah:
-Kalsium (Ca) : jingga-merah
-Stronsium (Sr) : merah bata
-Barium (Ba) : hijau
-Magnesium (Mg) : putih (tidak berwarna)
Alat dan bahan :
1.       Gelas kimia
2.       Kawat nikrom
3.       Pembakar spritus
4.       Labu Erlenmeyer
5.       Serbuk NaCl, KCl, CaCl2, SrCl2, BaCl2
Cara Kerja :
-Bersihkan kawat nikrom dengan cara mencelupkan kawat nikrom kedalam larutan HCl.
-Celupkan lagi kawat nikrom kedalam larutan HCl, tiriskan.
-Siapkan pembakar spiritus, lalu nyalakan apinya.
-Kawat nikrom yang sudah ditiriskan di celupkan kedalam serbuk garan NaCl.
-Setelah serbuk menempel pada kawat nikrom, masukkan ujung kawat kedalam nyala api.
-Catat warna yang terlihat pada nyala api tersebut.
-Lakukan hal yang sama pada garam lainnya ( NaCl, KCl, CaCl2, SrCl2, BaCl2 )

"Usaha dipengaruhi oleh perpindahan" - IN REAL LIFE

Voila! It's me again. Entah kenapa ide-ide nulis motivasi selalu ada jam-jam malam begini. By the way, tadi aku abis belajar fisika juga yang kebetulan ngebahas tentang usaha. Ya, maklum lah udah kelas dua belas, sebentar lagi mau UN dan udah mulai milih jurusan juga dan PTN impian. Back to the talk, aku mau kasi liat dikit ya rumus usaha itu kayak gimana sih? 
Nah, udah liat kan? Gaya sama perpindahan berbanding lurus dengan usaha yang kita perlukan. And me personally, there's nothing coincidence in this life. Coba kita liat rumus usaha ini ke dalam kehidupan kita sendiri deh. Gimana tuh kalo buat "usaha" mencapai kesuksesan? Banyak nih temen-temen yang mau sukses, tapi usahanya gak sebanding sama mimpi-mimpinya. Atau mereka udah pada usaha tapi kenapa belum berhasil juga ya? Here we go..

It's just my opinion about 500 Days of Summer movie

Hey! It’s me again! Well, I just watched a movie (again). The title is 500 Days of Summer. I was wondering about this movie which has a lot of family scenes or maybe something more like drama, like revenge or something. But it is not. My friend, Georgina gave me this. She heard I just broke up with my ex boyfriend. I was thinking he was the one, but then we just yeah, you know what’s next.

Talk about the movie. It was boring at the first time I think because I don’t know what really they want to tell me. But, then the movie started to story about how was a man trying to move on from a woman whose name is Summer. It took 500 days to be with Summer. A man whose name is Tom really loved this Summer, even he thought that Summer is his future wife. But, Summer is a woman who don’t want to make a commitment for being a girlfriend of anyone. Summer just wanted a “casual” relationship with Tom and no such thing like marriage. Tom had really tried to be that “casual” but his heart couldn’t be pretending. He loved Summer as much as he wanted Summer to be together forever with him. But, Summer didn’t notice anything.