Eh tunggu deh, memangnya kenapa? Bukannya kalau kita mau menang kita harus lebih baik dari orang lain? Bukannya kalau kita mau ranking kita harus lebih pintar dari semua teman kita dikelas? Bukannya kalau kita mau lulus SBMPTN kita harus bisa lebih menguasai pelajaran yang diujikan dari pada siswa sekolah lain? Bukannya kalau kita mau menang lomba renang kita harus bisa menahan nafas lebih dari peserta lain?
Sebagaimana kamu tau, didunia tidak ada satu spesies pun yang sama persis diciptakan oleh Tuhan. Dengan kemampuan dan keragaman fisik yang berbeda akhirnya menentukan kita pada peranan yang berbeda pula. Mengapa orang di Afrika berkulit hitam? Itu membantu agar ketahanan fisiknya terhadap sinar matahari lebih kuat dibanding orang kulit putih apalagi albino. Mengapa penyandang tuna netra memiliki indera penciuman dan pendengaran yang lebih tajam? Karena membantunya untuk merasakan atau merespon apa yang seharusnya dilakukan semisal ada sesuatu yang membahayakan dan lain-lain. Jadi dari contoh tersebut, Tuhan sudah menciptakan kita kelebihan dan kekurangan tanpa ada ketidakadilan sedikit pun. Kita sudah memiliki "alat" yang dibawa sedari lahir menuju kesuksesan kita masing-masing.
Jadi, apa hubungannya dengan kalimat pertama yang aku maksud? Well, sampai kapan kamu akan terus berusaha lebih baik dari orang lain? Sementara kamu dan orang lain diciptakan dengan "takaran" yang berbeda-beda kan? Sementara diatas orang pintar masih ada orang yang cerdas lalu masih ada orang yang jenius lalu masih ada orang yang brilian? Dan definisi pintar, cerdas serta jenius akan bertambah setiap harinya karena kamu terus menerus ingin lebih pintar dari orang lain. Atau, kamu ingin lebih cantik dari orang lain? Kamu ingin memperbaiki hidungmu yang terlihat tidak simetris atau menambah sedikit "isi" pada pinggulmu agar lebih terlihat menarik? Sampai kapan penjelasan cantikmu akan terpenuhi bila kamu ingin lebih dan lebih cantik lagi?
Bersyukur.
Jika kamu tidak cantik seperti model-model ibu kota, setidaknya cobalah merawat dan membersihkan diri.
Jika kamu pintar namun tidak secerdas temanmu, setidaknya cobalah tetap belajar dan kuasai 1 materi saja.
Jika kamu kurang lihai berbicara didepan umum, setidaknya cobalah bergaul dan tetap berlatih bicara lugas.
Jika kamu tidak sekuat lawan atletmu, setidaknya cobalah tetap gigih berlari dan memanaskan ototmu.
Diatas langit masih ada langit. Kamu hanya perlu menjadi yang terbaik atas dirimu sendiri, bukan yang lebih baik dari orang lain. Jangan sekali-kali membandingkan apa yang mampu dilakukan orang lain dengan apa yang mampu dilakukan dirimu sendiri. Musuh terbesar kamu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. Menjadi sebaik-baiknya dirimu adalah hadiah dari Tuhan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Jangan menyerah, karena dengan sabar dan tetap berlaku baik, ada hadiah yang menanti. Jangan cepat puas, karena sabar bukan hanya pada sakit atau letih, tapi bagaimana mempertahankan kemenangan tanpa terlihat arogan dimata orang lain juga Tuhan. Memang tidak mudah, tapi begitu caranya. Karena kamu sempurna sebab ketidaksempurnaanmu. Karena kamu spesial, kamu tidak perlu melihat kelebihan yang mereka miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar